melukislah diangan-angan
sumbari dengan satu asa
juga melangkah pasti
yang tak luput dengan kerikil tajam
janganlah sesaat memandang
akibat tuk hari esok
teruslah menggali dan mencari
hingga mengerti
cahaya ada dalam hati
pendaki pun harus menempuh
jalan setinggi gunung yang berbelok-belok
penuh bebatuan dan jurang kenistaan
agar mencapai suatu puncak
jadikanlah diri ibarat lautan
dalam menempuhnya
kibaskan sayapmu
terbang tinggi berkeliling
ke sudut-sudut alam
tapi kuatkan tekad dikalbu
dari tujuan suatu titik temu
bagai benteng pertahanan kokoh
takkan pernah roboh dan goyah
jangan sesaat berangan
akibat tuk hari kemudiaan
tetapkanlah keyakinan
Yang Esa-Lah lebih menahu semua
sungguh .... sungguh mulia
By : nyonkkers
Rabu, 07 Desember 2011
Seandainya Ini Puisi
kalau memang sejarah
mesti ditulis dengan darah
biarlah darah para durjana saja yang tumpah
sebab kami sudah bosan
jadi korban nafnu serakah
kalau saja cerita
harus ditulis dengan tetesan air mata,
jangan lagi air mata dikuras jadi telaga,
sebab selama empat abad
tangisan kami jadi samudra,
jika memang pengadilan
sudah tak bisa bicara
biarlah keadilan Tuhan yang bersabda,
sebab air mata kami
tak lagi tersisa.
andaikan puisi ini adalah do'a,
aku harap...
ini adalah puisi.
by : nyongkers
mesti ditulis dengan darah
biarlah darah para durjana saja yang tumpah
sebab kami sudah bosan
jadi korban nafnu serakah
kalau saja cerita
harus ditulis dengan tetesan air mata,
jangan lagi air mata dikuras jadi telaga,
sebab selama empat abad
tangisan kami jadi samudra,
jika memang pengadilan
sudah tak bisa bicara
biarlah keadilan Tuhan yang bersabda,
sebab air mata kami
tak lagi tersisa.
andaikan puisi ini adalah do'a,
aku harap...
ini adalah puisi.
by : nyongkers
Langganan:
Komentar (Atom)