Senin, 30 Desember 2013

ART YPPBU



BAB I
NAMA DAN LAMBANG
Pasal 1
NAMA
Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang disingkat dengan YPPBU

Pasal 2
LAMBANG
Arti lambang Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum sebagaimana gambar di bawah ini adalah sbb :



(1)   Bola dunia yang didasari warna biru menggambarkan bahwa Bahrul Ulum mempunyai wawasan global dan pusatnya lautan ilmu
(2)   Empat buah kitab/buku melambangkan bahwa Bahrul Ulum mempunyai wawasan intelektual dan keilmuan yang berasaskan pada empat madzhab, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’I dan Hanbali
(3)   Enam buah kelopak bunga melambangkan bahwa Bahrul Ulum dalam pengembangan dan perjuangannya mengikuti enam rukun iman
(4)   Ayat Al-Qur’an melambangkan bahwa Bahrul Ulum mempunyai dan tetap mempertahankan dan mengembangkan ciri khas wawasan keilmuan dan arah perjuangannya untuk mengabdi pada Agama, Bangsa dan Negara.
(5)   Pita berwarna hijau melambangkan bahwa Bahrul Ulum berusaha mempererat hubungan antar berbagai elemen Bangsa.

BAB II
ORGAN YAYASAN
Pasal 3
Dewan Pembina / Majelis Pengasuh
(1)  Dewan Pembina/Majelis Pengasuh adalah organ tertinggi di Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum 
(2)  Yang dimaksud Dewan Pembina adalah Majelis Pengasuh, Dewan Pembina adalah organ tertinggi yang bersifat legal formal, sedangkan Majelis Pengasuh merupakan organ tertinggi dalam urusan kepesantrenan.
(3)  Susunan Dewan  Pembina/Majelis Pengasuh, terdiri :
a.    Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
b.    Katib
c.    Anggota
(4)  Dewan Pembina/Majelis Pengasuh tidak boleh merangkap sebagai Pengawas, Pengurus dan/atau Kepala/wakil kepala madrasah/sekolah.
(5)  Tugas dan Kewenangan Dewan Pembina/Majelis Pengasuh adalah :
a.    Mengadakan Musyawarah Besar.
b.    Mengangkat dan memberhentikan pengurus dan pengawas
c.    Mengangkat dan memberhentikan pengasuh pondok induk dan ta’mir masjid
d.    Enetapkan dan mengesahkan arah kebijakan umum yayasan
e.    Mengesahkan program kerja dan laporan pengurus
f.     Membubarkan yayasan
g.    Mengangkat dan memberhentikan kepala sekolah / madrasah
h.    Menyetujui tentang pengangkatan dan pemberhentian Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
i.      Menetapkan dan mengesahkan AD/ART Yayasan berdasarkan hasil Musyawarah Besar.
j.      Melakukan penilaian dan pengesahan laporan pertanggung jawaban tahunan pengurus yayasan.

Pasal 4
Dewan Pengawas
(1)  Dewan Pengawas adalah anggota Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasehat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum
(2)  Yang diangkat sebagai Dewan Pengawas adalah anggota pribadi yang dipilih oleh Pembina/Majelis Pengasuh
(3)  Dewan Pengawas tidak boleh merangkap sebagai Dewan Pembina/Majelis Pengasuh, Pengurus yayasan dan Kepala Madrasah/sekolah
(4)  Pengawas diangkat dan sewaktu-waktu dapat diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Pembina/Majelis Pengasuh.

Pasal 5
Pengurus Yayasan
(1)  Susunan Pengurus  yayasan terdiri dari pengurus harian dan departemen departemen
(2)   Susuna  pengurus Harian terdiri dari : 
a.    Ketua Umum
Ketua I
Ketua II
b.    Sekretaris Umum
Sekretaris I
Sekretaris II
c.    Bendahara Umum
Bendahara I
Bendahara II
(3)  Pengurus yayasan dipilih untuk masa bakti 4 (empat) tahun, dan ketua dapat dipilih kembali untuk 1 (satu ) Periode berikutnya
(4)  Pengurus  harian yayasan diangkat oleh Pembina/Majelis Pengasuh
(5)  Pengurus  harian yang telah dipilih oleh Pembina/Majlis Pengasuh berkewajiban menyusun kelengkapan kepengurusan
(6)  Jumlah kelengkapan kepengurusan/departemen disesuaikan dengan kebutuhan
Pasal 6
Pengisian antar waktu personalia kepengurusan diputuskan oleh Pembina/Majelis pengasuh berdasarkan usul Pengurus Harian
Pasal 7
(1)  Pengurus mempunyai kewajiban untuk melaksanakan keputusan Musyawarah Besar
(2)  Pengurus mengusahakan tercapainya program Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum
(3)  Pengurus bertanggungjawab terhadap organisasi baik keluar maupun ke dalam
(4)  Pengurus mempunyai kewajiban untuk membuat laporan pertanggungjawaban kepada Pembina/Majlis Pengasuh
Pasal 8
Tata cara pengangkatan, pemberhentian dan penggantian Pembina/Majelis Pengasuh
(1)  Pengangkatan dan penetapan Pembina/Majlis Pengasuh dilakukan dengan cara :
a.    Musyawarah besar Bani Hasbulloh menyepakati tiga orang perwakilan dari masing-masing bani sebagai anggota pembina/majelis pengasuh.
b.    Ketua Dewan Pembina/Majlis Pengasuh dipilih oleh anggota Pembina/Majlis Pengasuh
c.    Yang disebut dengan bani Hasbulloh adalah anak, Menantu dan keturunan (langsung atau menantu) dari KH Abdul Wahab, KH Abdul Hamid , KH Abdurrochim, Nyai Hajjah Fathimah
d.    Syarat syarat menjadi anggota Dewan Pembina/ majlis pengasuh :
                               i.    Bani hasbulloh
                              ii.    Berdomisili di Tambakberas dan/ atau yang berhidmat pada Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang
(2)  Penggantian anggota pembina /Majlis Pengasuh yang berhalangan tetap dan /atau mengundurkan diri diserahkan sepenuhnya kepada perwakilan bani  dimana anggota Pembina/Majlis Pengasuh  itu berasal
(3)  Dalam hal pengisian jabatan ketua Pembina/Majlis yang kosong, Pembina/ Majlis Pengasuh mengadakan rapat pleno untuk menetapkan wakil ketua I sebagai pengganti ketua
(4)  Dalam hal pengisian jabatan wakil ketua I Pembina/Majlis Pengasuh yang kosong, Anggota Pembina/ Majlis Pengasuh mengadakan rapat pleno untuk menetapkan wakil ketua II sebagai pengganti ketua I
(5)  Dalam hal pengisian jabatan katib Pembina/Majlis Pengasuh  yang kosong , anggota Pembina/Majlis Pengasuh melakukan rapat pleno untuk menunjuk penggantinya.
(6)   Rapat pleno Pembina/ Majelis Pengasuh yang dimaksud ayat 3,4 dan 5 dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya separuh lebih 1 (satu) dari jumlah anggota Pembina/ Majelis Pengasuh                           

Pasal 9
Tata Cara Pengangkatan, Pemberhentian Dan Penggantian Pengawas Dan Pengurus
(1)  Pengawas dipilih dan diangkat oleh anggota pembina/majelis pengasuh.
(2)  Pengawas terdiri dari 4 (empat) orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing bani.
(3)  Ketua umum yayasan dipilih oleh peserta musyawarah besar dan ditetapkan oleh pembina/majelis pengasuh.
(4)  Pengurus harian yayasan dipilih oleh tim formatur yang terdiri dari ketua umum terpilih dan anggota pembina/majelis pengasuh.
(5)  Cara pemberhentian dan penggantian Pengawas dan Pengurus oleh Dewan Pembina/ Majelis Pengasuh dilakukan dengan cara :
a.   Sebelum keputusan pemberhentian dilakukan, terlebih dahulu diberi peringatan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali.
b.   Setelah 3 (tiga) kali peringatan tidak ada perubahan, maka pemberhentian dapat dilakukan berdasarkan AD/ART YPPBU
c.    Jangka waktu peringatan berjarak 10 hari
(6)  Pembina/Majelis Pengasuh berhak melakukan pemberhentian dan penggantian pengawas dan pengurus yayasan melalui Rapat Dewan Pembina/Majlis pengasuh
(7)  Pengisian jabatan antar waktu dari pengurus harian yayasan (ketua, sekretaris, bendahara )  yang berhalangan tetap dan/atau mengundurkkan diri dan/atau melakukan pelanggaran AD/ARTditentukan melalui rapat Dewan Pembina /Majlis pengasuh
(8)  Rapat Dewan Pembina/ Majelis Pengasuh yang dimaksud ayat 6 dan 7 dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya separuh lebih 1 (satu) dari jumlah Pembina/ Majelis Pengasuh

BAB III
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 11
Musyawarah Besar
(1).  Musyawarah Besar Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum adalah bentuk Permusyawaratan  tertinggi pada Bani Hasbulloh.
(2).  Peserta musyawarah besar adalah dzurriyah KH Hasbulloh Said yang merupakan anak, cucu, menantu dan keturunan dari KH Abd Wahab Hasbulloh, KH Abd Hamid Hasbulloh, KH Abd Rohim Hasbulloh dan Nyai Hj. Fatimah Hasbulloh yang berdomisili di desa Tambakrejo dan berkhidmah pada PP Bahrul Ulum.
(3).  Musyawarah besar dilaksanakan untuk :
a.    Menetapkan Anggota Pembina/Majlis Pengasuh Oleh Perwakilan bani
b.    Mendengarkan dan menilai laporan pertanggungjawaban pengurus yayasan
c.    Menerima dan menolak LPJ Pengurus Yayasan
d.    Mengesahkan LPJ Pengurus Yayasan
e.    Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Rekomendasi dan Program  pengurus yayasan oleh Pembina/majelis pengasuh.
f.     Memilih ketua umum yayasan oleh peserta musyawarah besar.
(4).  Musyawarah Besar dilaksanakan sekali dalam 4(empat) tahun.

Pasal 12
Musyawarah Luar Biasa

Musyawarah Luar Biasa diadakan apabila :
(1).     Pembubaran Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum.
(2).     Musyawarah luar biasa diselenggarakan oleh Pembina /Majlis pengasuh
(3).     Hasil Musyawarah Luar Biasa diserahkan oleh Pembina/Majlis Pengasuh kepada Perwakilan tiap tiap bani untuk ditindaklanjuti

Pasal 13
Rapat Kerja

(1)      Rapat  Kerja Yayasan Pondok pesantren Bahrul Ulum dihadiri oleh Pengurus Yayasan baik Pengurus Harian maupun departemen-departemen.
(2)      Rapat kerja Kerja dilaksanakan untuk mengevaluasi dan merencanakan program kerja tahunan Yayasan
(3)      Rapat Kerja Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum diadakan sekali dalam satu tahun
Pasal 14
Musyawarah kerja

(1).     Musyawarah kerja Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum dihadiri oleh Pembina/Majlis Pengasuh, Pengawas dan Pengurus harianYayasan  untuk mengesahkan kegiatan Pengurus Harian dan kegiatan departemen-departemen serta menentukan pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan oleh Pembina / majlis pengasuh dan Musyawarah Kerja Pengurus serta merumuskan kebijakan-kebijakan dalam menghadapi suatu masalah
(2).     Musyawarah kerja diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.

Pasal 15
Rapat Harian

(1).     Rapat harian dihadiri oleh anggota Pengurus Harian untuk membicarakan masalah-masalah yang timbul sehari-hari dan hasil rapat departemen-departemen.
(2).     Rapat harian diadakan sewaktu-waktu bila dipandang perlu sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan.

Pasal 16
Rapat pleno

(1).     Rapat pleno dihadiri oleh anggota Pengurus Harian dan departemen-departemen untuk membicarakan masalah-masalah yang timbul sehari-hari dan hasil rapat departemen-departemen.
(2).     Rapat pleno diadakan sewaktu-waktu bila dipandang perlu sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) bulan

Pasal 17
Rapat Departemen

(1).     Rapat Departemen dihadiri oleh para anggota departemen untuk membicarakan masalah-masalah dalam bidangnya masing-masing.
(2).     Rapat Departemen melaporkan kepada Pengurus Harian secara tertulis.
(3).     Rapat Departemen dapat diadakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.
(4).     Rapat Departemen dikoordinasikan oleh Wakil Ketua dan sekretaris yang membidanginya

Pasal 18
Rapat Gabungan

(1).     Rapat Gabungan dihadiri oleh Pengurus HarianYayasan, departemen-departemen yang terkait dan/atau Dewan Pembina/ Majelis Pengasuh dan/atau Dewan Pengawas dan/atau Kepala Sekolah/Madrasah dan/atau Pengasuh Ribath dan/atau pihak lain
(2).     Rapat gabungan diadakan apabila terjadi permasalahan yang menyangkut banyak pihak.
(3).     Rapat gabungan diselenggarakan oleh dewan Pembina/ Majlis Pengasuh dan/atau Pengurus Yayasan
(4).     Rapat Gabungan dapat diadakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.

BAB IV
KUORUM MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 19

(1)      Hasil Musyawarah dan rapat-rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh  50 %lebih satu dari jumlah peserta yang seharusnya hadir
(2)      Apabila Musyawarah / rapat tidak mencapai kuorum yang ditentukan, sedangkan undangan terbukti telah disampaikan kepada yang bersangkutan maka musyawarah / rapat dapat dilangsungkan dengan jumlah anggota yang hadir setelah ditunda selama 90 menit.
(3)      Keputusan yang diambil oleh musyawarah / rapat yang tidak mencapai kuorum sebagaimana dalam pasal 18 ayat 2 dianggap sebagai keputusan sementara dan harus disampaikan kepada anggota yang tidak hadir secara tertulis
(4)      Keputusan sementara secara tertulis yang telah disampaikan kepada anggota yang tidak hadir apabila dalam waktu 3 hari tidak ada suatu tanggapan , maka dianggap sebagai keputusan yang sah.
(5)      Setiap keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat
(6)      Apabila musyawarah tidak mencapai mufakat, maka keputusan diambil secara voting.

BAB V
PENGEMBANGAN
Pasal 20

Pengembangan yang menggunakan lambang Bahrul Ulum harus mendapatkan persetujuan Dewan Pembina/Majelis pengasuh

BAB VI
PERUBAHAN AD / ART

Pasal 21

(1)    Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan oleh musyawarah besar dan disahkan oleh Pembina/Majlis Pengasuh.
(2)    Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan apabila dihadiri 50% lebih satu dari peserta musyawarah besar.

Pasal 22

Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan ditetapkan kemudian dalam peraturan Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum




welcom