Acara Haul Mbah Wahab,
foto: LI
Jombang,
LiputanIslam.com — Walau telah berpulang, KH Abdul Wahab Chasbullah atau
yang biasa disapa Mbah Wahab tetap dikenang. Serangkaian acara diadakan untuk
memperingati haul Mbah Wahab ke 43, sekaligus menyongsong pemberian gelar
pahlawan nasional di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa
Timur.
Acara akan
diselenggarakan saat haul dari mulai pameran dokumen, sarasehan, wisuda pertama
Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha), semaan Al-Qur’an, parade Ikatan
Seni Hadrah Indonesia (Ishari), pemberian santunan kepada fakir miskin dan
dhuafa’, dan festival al-Banjari se Jawa Timur.
Hari ini, Liputan
Islam berkesempatan turut hadir dalam acara yang bertajuk Sarasehan dari
Pesantren untuk Indonesia
dan Launching Buku Kaidah Berpolitik dan Bernegara.
Hadir sebagai pembicara
Anhar Gonggong, sejarawan dari Universitas Indonesia. Sebagai cendekiawan yang
menghabiskan waktunya untuk meneliti sejarah, ia mencatat dengan baik bagaimana
sepak terjang Mbah Wahab untuk Indonesia.
“Mbah Wahab mengisi
bagian yang paling penting dari buku sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.
Beliau membentuk Nahdlatut Tujjar pada tahun 1918-an, dan membentuk
Taswirul Afkar yang merupakan gerakan keilmuan dan kebudayaan pada tahun
1922. Beliau juga membentuk Nahdlatul Wathan pada tahun 1916,
yaitu sebuah gerakan politik dalam bentuk pendidikan kewarganegaraan,” jelas
Anhar.
“Mbah Wahab membentuk
dan aktif dalam Sarekat Islam cabang Mekkah pada tahun 1920-an, lalu beliau
membentuk Nahdlatul Ulama bersama KH Hasyim Asy’ari pada tahun 1926,” lanjut
Anhar.
Selain itu, tambah
Anhar, Mbah Wahab juga memiliki peran vital pada saat Indonesia
tengah dijajah oleh Jepang. Dan Kyai Soleh Qosim, yang turut hadir dalam
saresehan, mengungkapkan bahwa Dekrit Presiden yang dikeluarkan pada tahun
1955 oleh Presiden Soekarno, tak lain merupakan petunjuk dari Kyai Wahab.
Choirul Anam: Mbah
Wahab Layak Bergelar Bapak Koperasi
Selama ini kita mengenal
Mohammad Hatta, selain sebagai proklamator, juga dikenal sebagai Bapak Koperasi
Indonesia,
atas sumbangsihnya dalam awal mula pembentukan koperasi di Indonesia. Bung
Hatta, demikian ia dikenal, menulis buku yang berjudul “Membangun Koperasi dan
Koperasi Membangun” pada tahun 1971. Dalam buku ini tertuang mengenai
pemikiran-pemikiran tentang koperasi.
Namun ternyata jauh
sebelumnya, dalam catatan sejarah, justru Mbah Wahab disebutkan sebagai
penggiat pertama koperasi di Tanah Air. Beliau membentuk Syirkah
Tijariyah Nahdlatul Tujjar pada tahun 1920. Hal itu
diungkapkan oleh Choirul Anam, yang turut hadir sebagai pembicara. Jadi,
menurut Choirul, Mbah Wahab layak diberi gelar Bapak Koperasi Pertama.
Narasumber selanjutnya
adalah Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Abdul Mun’im DZ. Ia mulai memaparkan
banyaknya peranan Mbah Wahab dalam sejarah kemerdekaan Indonesia,
termasuk dalam revolusi jihad.
“Bung Karno memiliki
guru politik, dan gurunya adalah Mbah Wahab,” terang Abdul.
Haul Mbah Wahab Akan
Dihadiri Tiga Menteri
FotoL LI
Haul Mbah Wahab tahun
ini memang istimewa. Dari laporan NU Online, dipastikan akan ada tiga
menteri yang turut hadir.
“Ketiga menteri tersebut
adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni M Nuh, Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin, serta Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono,”
kata Mujtahidur Ridho yang didaulat sebagai panitia haul.
Ketiga menteri tersebut
akan hadir secara terpisah, kecuali Menteri Agama dan Menkokesra. M Nuh
dijadwalkan akan hadir dan memberikan sambutan pada acara wisuda pertama
Universitas KH Abdul Wahab Hasbullah atau Unwaha.
“Ini adalah wisuda
pertama kampus setelah berubah menjadi universitas,” tambahnya.
Sedangkan Menko Kesra
akan hadir bersama dengan Menteri Agama pada acara puncak haul. “Kepastian
kehadiran para menteri ini telah dikonfirmasi kepada panitia,” jelas dia.
Menteri Agama dan Menko
Kesra akan memberikan sambutan pada acara puncak haul yakni tanggal 6
September, yang bersamaan dengan pemberian anugerah “KH Abdul Wahab
Chasbullah Award”. Turut hadir KH Musthofa Bisri selaku pejabat Rais Aam
PBNU. (ar/ph)
Sumber::
http://liputanislam.com/liputan/haul-ke-43-mbah-wahab-ungkap-sumbangsih-sang-kyai-untuk-negeri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar